TOKOH DALAM MATEMATIKA
THALES ( 624 -546 SM ) Yunani.
Thales adalah seorang filsafat. Pada jamannya seorang ahli filsafat itu mempelajari Matematika , Astronomi, Fisika dan ilmu pengetahuan lain. Ia lahir di Yunani tapi pergi ke mesir untuk belajar. Ia mengukur tinggi piramida dengan menggunakan pengertian kesebangunan dan meramalkan waktu peredaran matahari . Kadang-kadang Ia disebut bapak Matematika dan Astronomi.
Pada suatu malam . ketika sedang menatap bintang sambil berjalan , Ia terperosok masuk selokan. Seorang wanita pembantu tua melihat kejadian itu berkata kepadanya ” Tuanku, bila anda tidak dapat melihat jalan bagaimana anda dapat menceritakan sesuatu tentang tentang bintang-bintang dilangit?” . tentang Thales masih banyak ceritera-ceritera seperti itu.
PYTAGORAS ( 582 – 493 SM ) Yunani
Pythagoras adalah seorang ahli filsafat. Ia tidak hanya mempelajari Matematika tapi juga musik dan ilmu-ilmu lain. Ia lahir di Yunani tapi pergi ke Mesir dan Babilonia. Ia terkenal karena dalilnya , yang menerangkan bahwa dalam suatu segitiga siku-siku , kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lainnya. Segitiga siku-siku yang sisinya berbanding 3 : 4 : 5 Yang dipakai oleh para perentang tali di Mesir ( orang yang mengukur tanah dengan menggunakan tali-tali bersimpul ). Kata orang Ia menemukan dalil itu ketika sedang mengat-amati ubin lantai rumah kawannya.
Pada suatu hari ketika berjalan melewati bengkel pandai besi, Ia mendapat Ide dari berbagai jenis suara yang dihasilkan dari pukulan martil. Ia menemukan bahwa semakin pendek pegangn martil itu semakin tinggi frekuensi nada yang dihasilkan. Dengan menggunakan Ide itu Ia menciptakan jenis-jenis kecapi dan seruling yang baru, selanjutnya disamping hasil-hasil yang telah dicapainya Pythagoras pun menggunakan banyak teori mengenai alam semesta.
EUCLIDES ( 300 SM ) Yunani
Euclides menulis 13 Judul buku geometri. Dalam buku-bukunya itu Ia mulai degan pernyataan-pernyataan sederhana ( yang disebut aksioma ) dan membangun suatu dalil tentang geometri dari aksioma-aksioma itu. Contah aksioma adalah sebagai berikut ” Ada satu dan hanya satu garis lurus melalui dua titik ”. Bukunya merupakan hasil karya yang sangat penting untuk mempelajari geometri.
Bagi Ecluides Matematika itu penting sebagai bahan studi, dan bahan sekedar untuk mencari nafkah. Ketika Ia memberi kuliah kepada raja , baginda pun berbertanya kepadanya ” Tak adakah cara yang lebih mudah bagi saya untuk mengerti geometri ”. Euclides menjawab ” Bagi raja, tak ada jalan yang lebih mudah untuk mengerti geometri ” . Setiap oarang harus berpikir untuk dirinya sendiri apabila seorang belajar geometri.
ARCHIMEDES ( 287 – 212 SM ). Yunani.
Archimedes mempelajari Matematika dan Fisika dan membuat banyak penemuan. Ia menemukan prinsip Tuas yang dapat menggerakkan benda berat hanya dengan sedikit usaha. Ia meperagaakan prinsip ini dengan menggerakkan kapal dengan dengan memakai tuas. ” Bila anda memberi saya sebuah tuas yang cukup panjang dan titik penumpu saya pun dapat menggerakka bumi” . Dengan menggunakan pengetahuan kepadatan Ia menemukan bahwa mahkota yang dibuat untuk raja tak terbuat dari emas murni, ia juga mempelajari lingkaran dan menemukan rumus tentang keliling dan luas lingkaran. Ketika Archimides sudah tua, negerinya dikalahkan oleh Romawi, waktu serdadu musuh masuk kamarnya Ia sedang mempelajari sebuah lingkaran, yang digambarnya di lantai, ia berkata ” jangan injak lingkaran saya ” teriaknya. Serdadu itu menikamnya sampai mati.
COPERNICUS ( 1473 – 1543) Polandia
Copernicus mempelahai Astronomi, Matematika, fisika , ilmu hukum dan kedokteran. Pada zamannya pada umumnya orang percaya bahwa matahari, bulan dan bintang-bintang mengelilingi bumi, karena pada waktu itu bumi dianggab sebagai pusat tata surya. Akan tetapi Copernicus yakin bahwa matahari merupakan pusat semesta alam, dan bumi mengintari matahari. Pikiran Copernicus ini menentang filsafat dan agama.
Teorinya yang tekenal dikemukakan dalam bukunya yang berjudul Perputaran benda-benda langit . Pada waktu itu ia takut publikasi teori itu akan menyebabkan dirinya dijatuhi hukuman , terutama dari gereja. Hanya karena desakan kawan-kawannya ia setuju menerbitkan teori itu sepenuhnya. Tetapi buku itu baru dicetak setelah pengarangnya meninggal.
GALILEO ( 1564 – 1642 ) Italia.
Galileo mempelajari matematika, fisika dan astronomi. Sebelumnya ia percaya bahwa kecepatan benda jatuh tergantung dari bobot benda itu. Mereka berpikir bahwa jatuhnya benda yang lebih berat lebih cepat dari pada jatuhnya benda yang bobotnya lebih ringan. Tetapi Galileo yakin bahwa kecepatan jatuhnya tak tergantung bobotnya . Menurut kata orang ia membuktikan dengan menjatuhkan dua buah bola logam , yang satu lebih berat dari yang lain, dari atas menara Pisa yang miring. Biarpun kini setiap orang tahu bahwa teori ini benar, pada zamannya ide dan bukti itu diterima orang dengan keheranya.
Pada waktu lain ketika ia sedang mengamati tempat lilin yang berayun digereja, ia mencatat bahwa berapapun jauhnya benda itu berayun kesamping, waktu yang diperlukan untuk berayun bolak-balik, adalah sama. Dikemudian hari ia menemukan bahwa ini adalah hukum umum, yang disebiut hukum isokhronisme suatu bandul. Pada akhir hidupnya ia dijatui hukuman oleh gereja, karena ia mendukung ide Copernicus, yakni bahwa bumi berputar mengedari matahari.
DESCRATES (1596 – 1650 ) Perancis
Descrates orang yang pertama menggunakan menggunakan sistem dua atau tiga bilangan, seperti ( A, B ) atau ( A, B, C ) sebagai koordinat untuk menggambarkan titik-titik pada suatu bidang atau dalam ruang. Dengan cara ini pernyataan-pernyataan mengenai gambar-gambar dalam geometi Euclides dapat diterjemahkan menjadi pernyataan-penyatan yang menyangkut bilangan.
Menurut kata oang ia mendapat ide itu ketika sedang sakit ditempat tidur, ia mengamati labah-labah yang bejalan di langit-langit, dan turun dengan benang rambatnya. Hal ini memberikan ide kepadanya untuk menyatakan titik-titik dalam ruang dengan ( A, B, C). Ia yang petama menggunakan ide bilangan negatif.
PASCAL ( 1623 – 1662)
Blaise Pascal adalah orang ahli matematika , fisika dan teologi, Pascal menjadi tetarik dengan matemaika , khususnya geometri , keika berumur 6 tau 7 tahun ayah pascal menyingkirkan buku-buku matematikanya ,oleh krena ia percaya bahwa anak kecil tidak mempelajari buku-buku yang sukar. Akan tetapi Pascal terus belajar secara rahasia. Ketika umur 12 tahun tanpa bantuan oang lain ia menemukan bahwa jumlah semua sudut segitiga adalah 180 derajat. Ia memperlihatkan kepada ayahnya dan menerangkan dengan jelas. Padawaktu itu ayahnya tertegun dan memperbolehkan anaknya belajar matematika dengan bebas. Pada waktu umur 19 tahun Pascal sudah menemukan mesin hitung dengan roda gigi
Dalam fisika ia menemukan prinsip tenteng tekanan dalam zat cair, kemudian prinsip ini diabadikan sebagai namanya, Ia meninggalkan ungkapan terkenal ” Manusia ialah lalang yang lemah, akan tetapi ia adalah lalang yang berfikir”
NEWTON ( 1642 – 1727 ) Peancis
Isac Newton adalah salah seorang ahli matematika yang terbesar, akan tetapi ia juga mempelajari fisika. Mengenai bagaimana ia mempelajari gravitasi dengan mengamati buah apel yang jatuh dari pohon, Gravitasi adalah gaya tarik suatu benda terhadap benda lainnya. Semakin jauh jarak kedua benda itu semakin lemahlah gaya gravitasi antara kedua benda tersebut. Gerak bulan mengelilingi bumi dapat diterangkan dengan hukum gravitasiitu.
Newton juga menemukan hukum gerak, yang merupakan hukum dasar dinamika . Ia tertarik juga pada astronomi . Newton menemukan suatu jenis teleskop pemantul yang diabadikan dengan namanya.
LEIBNIZ ( 1646 – 1716) Jerman
Ayah Gottfried Wilhlm Leibniz adalah guru besar universitas , tetapi meninggal ketika Leibniz baru berusia 6 tahun. Sejak itu Leibniz diajar oleh ibunya dan belajar sendiri . belajar sendiri membuat ia bebas cara berpikir tradisional,. Ia dan Newton merumuskan pengertian dasar tentang kalkulus deferensial, masing-masing menyatakan bahwa dirinya yang mula-mula memikirkan hal tersebut. Untuk memutuskan sebenarnya siapa yang pertama memikirkannya, mereka saling mengajukan soal-soal kalkulus, hal ini dikenal sebagai perang matemaika antar Leibniz dan Neewton. Akhirnya mereka yakin bahwa masing-masing menggunakan pikirannya sendiri-sendiri.
GAUSS ( 1777- 1855 ) Jerman
Menurut kata orang Johann Gauss seorang jenius dalam aritmatika . Ketika ia berusia 9 tahun seorang guru menyuruh murid-muridnya menghitung 1 + 2 + 3 + ……….+ 40. Gauss hanya memerlukan waktu beberapa saat untuk menyelesaikan, bahkan tanpa menulis apapun. Ia mendapat jawaban dalam otaknya bahwa ( 1+ 40 ) = ( 2+ 39 ) = ( 3+38 ) dan seterusnya.
Ayah Gauss hanyalah seorang tukang batu dan tak sanggup memberikan pendidikan univesitas kepadanya. Tetapi raja tertegun akan kemampuan gauss muda, bersedia membayar beaya pendidikannya. Akhirnya Gauss menjadi salah satu ahli matematika terkemuka didunia,
0 comments:
Post a Comment