selamat datang


widgeo.net
THIS IS FEATURED POST 1 TITLE

THIS IS FEATURED POST 1 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Quas molestias excepturi
THIS IS FEATURED POST 2 TITLE

THIS IS FEATURED POST 2 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Impedit quo minus id
THIS IS FEATURED POST 3 TITLE

THIS IS FEATURED POST 3 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Voluptates repudiandae kon
THIS IS FEATURED POST 4 TITLE

THIS IS FEATURED POST 4 TITLE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam

Mauris euismod rhoncus tortor

BUKU BSE


Unknown | 20:38 |

ASSALAMU'ALAIKUM WR WB ,,
Selamat berkunjung ya bro,,, nih ada sedikit buku yang ane download dan ane share ke ente-ente yang membutuhkan ye,,?,,,Buku-buku ning ngisor iki khusus dinggo kelas sewelas yo bro,,,

WASSALAMU'ALAIKUM WR WB

BRAINWARE


Unknown | 20:23 |

praktikum


Unknown | 20:21 |

MOTIVASI


Unknown | 20:16 |

BIOLOGY: PRAKTIKUM SMANSAKAR


Unknown | 19:27 |

BIOLOGI PRAKTIKUM SMANSAKAR

ahli matematika di dunia islam


Unknown | 08:09 |


Inilah Ahli Matematika di Dunia Islam

Inilah Ahli Matematika di Dunia IslamAl-Khawarizmi / Al-Khazin, Matematikawan Islam (Ist)
-
Dari wilayah Marv, Khurasan, Iran, lahir seorang ahli matematika terkemuka di dunia Islam. Dia bernama Abu Ja’far Muhammad bin Muhammad Al-Husayn Al-Khurasani Al Khazin. Keahliannya dalam menyajikan rumus dan metode perhitungan untuk menguraikan soal-soal rumit begitu dikagumi dan dijadikan rujukan hingga berabad-abad kemudian.
Tidak diketahui secara pasti tahun kelahiran tokoh ini. Akan tetapi, para sejarawan memperkirakan Al-Khazin meninggal dunia antara 961 dan 971 Masehi. Selain dikenal sebagai ahli matematika, semasa hidup ia juga seorang fisikawan dan astronom yang disegani.
Merujuk pada sejumlah catatan sejarah, Al-Khazin merupakan satu dari sekian banyak ilmuwan yang telah lama dilupakan. Namanya baru mencuat kembali pada masa-masa belakangan ini. Di dunia Barat, Al-Khazin dikenal sebagai Alkhazen. Ejaan dalam bahasa Eropa menyebabkan ketidakjelasan identitas antara dia dan Hasan bin Ibnu Haitsam.
Hal inilah yang merupakan salah satu penyebab nama Al-Khazin sedikit tenggelam. Al-Khazin merupakan ilmuwan zuhud. Dia menjalani hidup sederhana dalam hal makanan, pakaian, dan sebagainya. Ia sering menolak hadiah para penguasa dan pegawai kerajaan agar tidak terlena oleh kesenangan materi.
Beberapa guru tenar menghiasi rekam jejak Al-Khazin saat masih menimba ilmu. Salah satu gurunya bernama Abu Al-Fadh bin Al-Amid, seorang menteri pada masa Buwayhi di Rayy. Al-Khazin menuangkan pemikirannya dalam sejumlah risalah bidang matematika dan telah memperkaya khazanah keilmuan di dunia Islam.
Sebut saja, misalnya Kitab al-Masail al-Adadiyya yang di dalamnya tercantum karya Ibnu Majah, yaitu al-Fihrist edisi Kairo, Mesir. Karyanya yang paling terkenal adalah Matalib Juziyya mayl alMuyul al-Juziyya wa al-Matali fi al-Kuraal Mustakima. Seluruh kemampuan intelektualnya dia curahkan pada karya ini.
Termasuk perhitungan rumus teorema sinus untuk segitiga. Seperti tercantum dalam buku al-Fihrist edisi Kairo, AlKhazin pernah memberikan komentar ilmiah terhadap buku Element yang ditulis ilmuwan Yunani, Euclides, termasuk bukti-bukti yang diuraikannya menyangkut kekurangan serta kelemahan pemikiran Euclides.
Kontribusi luar biasa Al-Khazin mencakup peragaan rumus untuk mengetahui permukaan segitiga sebagai fungsi sisisisinya. Ia mengambil metode penghitungan setiap sisi kerucut. Dengan itu, dirinya berhasil memecahkan bentuk persamaan x3 + a2b = cx2. Di ranah matematika, persamaan itu sangat terkenal.
Ini merupakan sebuah soal matematika rumit yang diajukan oleh Archimedes dalam bukunya The Sphere and the Cylinder. Sayangnya, seperti disebutkan pada buku Seri Ilmuwan Muslim Pengukir Sejarah, sekian banyak teks dan risalah ilmiah Al-Khazin tak banyak tersisa pada masa kini.
Hanya beberapa saja yang masih tersimpan, di antaranya komentarnya terhadap buku ke-10 dari Nasr Mansur dalam Rasail Abi Nasr ila al-Biruni. Jejak keilmuan Al-Khazin juga dapat ditelusuri dalam lingkup astronomi. Dia mengukir prestasi gemilang melalui karyakaryanya. Salah satu yang berpengaruh adalah buku berjudul Zij as Safa’ih.
Al-Khazin mempersembahkan karya itu untuk salah satu gurunya, Ibnu Al Amid. Ia juga membahas tentang peralatan astronomi untuk mengukur ketebalan udara dan gas (sejenis aerometer). Saat nilai ketebalan bergantung pada suhu udara, alat ini merupakan langkah penting dalam mengukur suhu udara dan membuka jalan terciptanya termometer.
Manuskrip karya Al-Khazin tersebut tersimpan di Berlin, Jerman, namun hilang ketika berkecamuk Perang Dunia II. Oleh astronom terkemuka, Al-Qifti, karya itu dianggap sebagai subyek terbaik dan sangat menarik untuk dipelajari. Buku Zij as Safa’ih menuai banyak pujian dari para ilmuwan.
Menurut Al-Biruni, beragam mekanisme teknis instrumen astronomi berhasil diurai dan dijelaskan dengan baik oleh Al-Khazin. Tokoh ternama ini pun kagum atas sikap kritis Al-Khazin saat mengomentari pemikiran Abu Ma’syar dalam hal yang sama. Tokoh lain yang menyampaikan komentarnya adalah Abu Al-Jud Muhammad Al-Layth.
Ia menyatakan, pendapat Al-Khazin mengenai cara menghitung rumus chord dari sudut satu derajat. Dalam Zij disebutkan, soal itu bisa dihitung apabila chord dibagi menjadi tiga sudut. Sementara itu, Abu Nash Mansur memberikan koreksi atas sejumlah kekurangan yang terdapat pada karya Al-Khazin itu.
Penetapan inklanasi ekliptika tak luput dari perhatian Al-Khazin. Persoalan astronomi ini sudah mengemuka sejak zaman Archimedes. Para ilmuwan Muslim seperti Al-Mahani, meninggal pada 884 Masehi, yang pertama mengangkat kembali tema ini. Oleh AlKhazin, hal itu kembali dipelajari dan dia berhasil menjabarkannya dengan baik.
Menurut Al-Khazin, pembagian bola dengan sebuah bidang datar dalam satu rasio ditentukan dengan menyelesaikan persamaan pangkat tiga. Demikian ilmuwan ini menyelesaikan soal astronomi tadi yang segera mendapatkan pujian dari astronom-astronom lainnya.
Terdapat beberapa aspek penting yang dikupas oleh Al-Khazin dalam buku astronomi yang ia tulis. Dalam Zij, ia menunjukkan penetapan titik derajat tengah atau cakrawala yang kemiringannya tidak diketahui sebelumnya. Ia juga mampu menghitung sudut matahari melalui penentuan garis bujur.
Sumbangsih lain adalah menyangkut penentuan azimut atau ukuran sudut arah kiblat dengan memakai peralatan tertentu. Al-Khazin berhasil mengenalkan metode hitung segitiga sferis. Komentar-komentarnya cukup mendalam terhadap karya astronomi lain, misalnya, ia pernah menulis sebuah komentar atas Almagest karya Ptolemeus.
Subjek yang ia bahas adalah tentang sudut kemiringan ekliptik. Sebelumnya, rumus itu dikenalkan Banu Musa pada 868 Masehu di Baghdad, Irak. Ia juga mencermati hasil pengamatan AlMawarudzi, Ali bin Isa Al-Harrani, dan Sanad bin Ali. Hal ini terkait dengan penentuan musim semi dan musim panas. Sementara itu, melalui tulisannya yang berjudul Sirr al-Alamin, Al-Khazin mengembangkan lebih jauh gagasan-gagasan dari Ptolemeus yang terdapat pada buku Planetary. (FI/S)

artikel iki dijupuk from:
http://kasakusuk.com/inilah-ahli-matematika-di-dunia-islam

tokoh matematika


Unknown | 08:00 |

TOKOH DALAM MATEMATIKA

THALES ( 624 -546 SM ) Yunani.
Thales adalah seorang filsafat. Pada jamannya seorang ahli filsafat itu mempelajari Matematika , Astronomi, Fisika dan ilmu pengetahuan lain. Ia lahir di Yunani tapi pergi ke mesir untuk belajar. Ia mengukur tinggi piramida dengan menggunakan pengertian kesebangunan dan meramalkan waktu peredaran matahari . Kadang-kadang Ia disebut bapak Matematika dan Astronomi.
Pada suatu malam . ketika sedang menatap bintang sambil berjalan , Ia terperosok masuk selokan. Seorang wanita pembantu tua melihat kejadian itu berkata kepadanya ” Tuanku, bila anda tidak dapat melihat jalan bagaimana anda dapat menceritakan sesuatu tentang tentang bintang-bintang dilangit?” . tentang Thales masih banyak ceritera-ceritera seperti itu.
PYTAGORAS ( 582 – 493 SM ) Yunani
Pythagoras adalah seorang ahli filsafat. Ia tidak hanya mempelajari Matematika tapi juga musik dan ilmu-ilmu lain. Ia lahir di Yunani tapi pergi ke Mesir dan Babilonia. Ia terkenal karena dalilnya , yang menerangkan bahwa dalam suatu segitiga siku-siku , kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lainnya. Segitiga siku-siku yang sisinya berbanding 3 : 4 : 5 Yang dipakai oleh para perentang tali di Mesir ( orang yang mengukur tanah dengan menggunakan tali-tali bersimpul ). Kata orang Ia menemukan dalil itu ketika sedang mengat-amati ubin lantai rumah kawannya.
Pada suatu hari ketika berjalan melewati bengkel pandai besi, Ia mendapat Ide dari berbagai jenis suara yang dihasilkan dari pukulan martil. Ia menemukan bahwa semakin pendek pegangn martil itu semakin tinggi frekuensi nada yang dihasilkan. Dengan menggunakan Ide itu Ia menciptakan jenis-jenis kecapi dan seruling yang baru, selanjutnya disamping hasil-hasil yang telah dicapainya Pythagoras pun menggunakan banyak teori mengenai alam semesta.
EUCLIDES ( 300 SM ) Yunani
Euclides menulis 13 Judul buku geometri. Dalam buku-bukunya itu Ia mulai degan pernyataan-pernyataan sederhana ( yang disebut aksioma ) dan membangun suatu dalil tentang geometri dari aksioma-aksioma itu. Contah aksioma adalah sebagai berikut ” Ada satu dan hanya satu garis lurus melalui dua titik ”. Bukunya merupakan hasil karya yang sangat penting untuk mempelajari geometri.
Bagi Ecluides Matematika itu penting sebagai bahan studi, dan bahan sekedar untuk mencari nafkah. Ketika Ia memberi kuliah kepada raja , baginda pun berbertanya kepadanya ” Tak adakah cara yang lebih mudah bagi saya untuk mengerti geometri ”. Euclides menjawab ” Bagi raja, tak ada jalan yang lebih mudah untuk mengerti geometri ” . Setiap oarang harus berpikir untuk dirinya sendiri apabila seorang belajar geometri.
ARCHIMEDES ( 287 – 212 SM ). Yunani.
Archimedes mempelajari Matematika dan Fisika dan membuat banyak penemuan. Ia menemukan prinsip Tuas yang dapat menggerakkan benda berat hanya dengan sedikit usaha.  Ia meperagaakan prinsip ini dengan menggerakkan kapal dengan dengan memakai tuas.  ” Bila anda memberi saya sebuah tuas yang cukup panjang dan titik penumpu saya pun dapat menggerakka bumi” . Dengan menggunakan pengetahuan kepadatan Ia menemukan bahwa mahkota yang dibuat untuk raja tak terbuat dari emas murni, ia juga mempelajari lingkaran dan menemukan rumus tentang keliling dan luas lingkaran. Ketika Archimides sudah tua, negerinya dikalahkan oleh Romawi, waktu serdadu musuh masuk kamarnya Ia sedang mempelajari sebuah lingkaran, yang digambarnya di lantai, ia berkata ” jangan injak lingkaran saya ” teriaknya. Serdadu itu menikamnya sampai mati.
COPERNICUS ( 1473 – 1543) Polandia
Copernicus mempelahai Astronomi, Matematika, fisika , ilmu hukum dan kedokteran. Pada zamannya pada umumnya orang percaya bahwa matahari, bulan dan bintang-bintang  mengelilingi bumi, karena pada waktu itu bumi dianggab sebagai pusat tata surya. Akan tetapi Copernicus yakin bahwa matahari merupakan pusat semesta alam, dan bumi mengintari matahari. Pikiran Copernicus ini menentang filsafat dan agama.
Teorinya yang tekenal dikemukakan dalam bukunya yang berjudul Perputaran benda-benda langit . Pada waktu itu ia takut publikasi teori itu akan menyebabkan dirinya dijatuhi hukuman , terutama dari gereja. Hanya karena desakan kawan-kawannya ia setuju menerbitkan teori itu sepenuhnya. Tetapi buku itu baru dicetak setelah pengarangnya meninggal.
GALILEO ( 1564 – 1642 ) Italia.
Galileo mempelajari matematika, fisika dan astronomi. Sebelumnya ia percaya bahwa kecepatan benda jatuh tergantung dari bobot benda itu. Mereka berpikir bahwa jatuhnya benda yang lebih berat lebih cepat dari pada jatuhnya benda yang bobotnya lebih ringan. Tetapi Galileo yakin bahwa kecepatan jatuhnya tak tergantung bobotnya . Menurut kata orang ia membuktikan dengan menjatuhkan dua buah bola logam , yang satu lebih berat dari yang lain, dari atas menara Pisa yang miring. Biarpun kini setiap orang tahu bahwa teori ini benar, pada zamannya ide dan bukti itu diterima orang dengan keheranya.
Pada waktu lain ketika ia sedang mengamati tempat lilin yang berayun digereja, ia mencatat bahwa berapapun jauhnya benda itu berayun kesamping, waktu yang diperlukan untuk berayun bolak-balik, adalah sama. Dikemudian hari ia menemukan bahwa ini adalah hukum umum, yang disebiut hukum isokhronisme suatu bandul. Pada akhir hidupnya ia dijatui hukuman oleh gereja, karena ia mendukung ide Copernicus, yakni bahwa bumi berputar mengedari matahari.
DESCRATES (1596 – 1650 ) Perancis
Descrates orang yang pertama menggunakan menggunakan sistem dua atau tiga bilangan, seperti ( A, B ) atau ( A, B, C ) sebagai koordinat untuk menggambarkan titik-titik pada suatu bidang atau dalam ruang. Dengan cara ini pernyataan-pernyataan mengenai gambar-gambar dalam geometi Euclides dapat diterjemahkan menjadi pernyataan-penyatan yang menyangkut bilangan.
Menurut kata oang ia mendapat ide itu ketika sedang sakit ditempat tidur, ia mengamati labah-labah yang bejalan di langit-langit, dan turun dengan benang rambatnya. Hal ini memberikan ide kepadanya untuk menyatakan titik-titik dalam ruang dengan  ( A, B, C). Ia yang petama menggunakan ide bilangan negatif.
PASCAL ( 1623 – 1662)
Blaise Pascal adalah orang ahli matematika , fisika dan teologi, Pascal menjadi tetarik dengan matemaika , khususnya geometri , keika berumur 6 tau 7 tahun ayah pascal menyingkirkan buku-buku matematikanya ,oleh krena ia percaya bahwa anak kecil tidak mempelajari buku-buku yang sukar. Akan tetapi Pascal terus belajar secara rahasia. Ketika umur 12 tahun tanpa bantuan oang lain ia menemukan bahwa jumlah semua sudut segitiga adalah 180 derajat. Ia memperlihatkan kepada ayahnya dan menerangkan dengan jelas. Padawaktu itu ayahnya tertegun dan memperbolehkan anaknya belajar matematika dengan bebas. Pada waktu umur 19 tahun Pascal sudah menemukan mesin hitung dengan roda gigi
Dalam fisika ia menemukan prinsip tenteng tekanan dalam zat cair, kemudian prinsip ini diabadikan sebagai namanya, Ia meninggalkan ungkapan terkenal ” Manusia ialah lalang yang lemah, akan tetapi ia adalah lalang yang berfikir”
NEWTON ( 1642 – 1727 ) Peancis
Isac Newton adalah salah seorang ahli matematika yang terbesar, akan tetapi ia juga mempelajari fisika. Mengenai bagaimana ia mempelajari gravitasi dengan mengamati buah apel yang jatuh dari pohon, Gravitasi adalah gaya tarik suatu benda terhadap benda lainnya. Semakin jauh jarak kedua benda itu semakin lemahlah gaya gravitasi antara kedua benda tersebut. Gerak bulan mengelilingi bumi dapat diterangkan dengan hukum gravitasiitu.
Newton juga menemukan hukum gerak, yang merupakan hukum dasar dinamika . Ia tertarik juga pada astronomi . Newton menemukan suatu jenis teleskop pemantul yang diabadikan dengan namanya.
LEIBNIZ ( 1646 – 1716) Jerman
Ayah Gottfried Wilhlm Leibniz adalah guru besar universitas , tetapi meninggal ketika Leibniz baru berusia 6 tahun. Sejak itu Leibniz diajar oleh ibunya dan belajar sendiri . belajar sendiri membuat ia bebas cara berpikir tradisional,. Ia dan Newton merumuskan pengertian dasar tentang kalkulus deferensial, masing-masing menyatakan bahwa dirinya yang mula-mula memikirkan hal tersebut. Untuk memutuskan sebenarnya siapa yang pertama memikirkannya, mereka saling mengajukan soal-soal kalkulus, hal ini dikenal sebagai perang matemaika antar Leibniz dan Neewton. Akhirnya mereka yakin bahwa masing-masing menggunakan pikirannya sendiri-sendiri.
GAUSS ( 1777- 1855 ) Jerman
Menurut kata orang Johann Gauss seorang jenius dalam aritmatika . Ketika ia berusia 9 tahun seorang guru menyuruh murid-muridnya menghitung 1 + 2 + 3 + ……….+ 40. Gauss hanya memerlukan waktu beberapa saat untuk menyelesaikan, bahkan tanpa menulis apapun. Ia mendapat jawaban dalam otaknya bahwa ( 1+ 40 ) = ( 2+ 39 ) = ( 3+38 ) dan seterusnya.
Ayah Gauss hanyalah seorang tukang batu dan tak sanggup memberikan pendidikan univesitas kepadanya. Tetapi raja tertegun akan kemampuan gauss muda, bersedia membayar beaya pendidikannya. Akhirnya Gauss menjadi salah satu ahli matematika terkemuka didunia,
http://gandsumarbakry.wordpress.com